iqsafe.info

iqsafe.info – Informasi baru telah terungkap berkaitan dengan serangan yang terjadi di gedung konser Crocus City Hall di Moskow pada tanggal 22 Maret, dimana Iran dilaporkan telah memberikan peringatan kepada otoritas Rusia mengenai potensi serangan teroris di negara tersebut.

Laporan dari Reuters, yang bersumber pada tiga individu yang mengetahui masalah ini, mengindikasikan bahwa Iran telah memberikan notifikasi kepada Rusia berdasarkan informasi yang diperoleh dari interogasi yang dilakukan terhadap mereka yang ditangkap sehubungan dengan serangan di Iran.

Seorang sumber anonim mengungkapkan kepada Reuters bahwa Teheran telah berbagi intelijen dengan Moskow tentang kemungkinan serangan teroris skala besar di Rusia. Sumber lain menambahkan bahwa informasi yang dikirimkan belum mencakup detail spesifik tentang waktu atau lokasi yang ditargetkan.

Sebuah referensi kepada ISIS muncul dari salah satu sumber yang menyatakan bahwa ada instruksi untuk melakukan operasi besar di Rusia. Informasi ini diperkuat dengan pengakuan teroris yang ditangkap di Iran bahwa anggota kelompoknya telah bepergian ke Rusia.

Seorang pejabat senior keamanan yang tidak diidentifikasi menyampaikan kepada Reuters bahwa Iran, sebagai negara yang sering menjadi sasaran serangan teror, merasa wajib untuk memberikan peringatan kepada Moskow berdasarkan informasi yang diperoleh.

Dmitry Peskov, juru bicara Kremlin, menanggapi pertanyaan mengenai laporan ini dengan menyatakan bahwa dia tidak memiliki informasi apapun terkait hal tersebut.

Hingga saat ini, tidak ada komentar yang diberikan oleh Kementerian Luar Negeri Iran maupun Gedung Putih AS terkait laporan ini.

AS sebelumnya telah mengidentifikasi ISIS sebagai pelaku serangan, sedangkan Rusia menuding ada keterlibatan AS, Inggris, dan Ukraina dalam kejadian tersebut.

Alexander Bortnikov, kepala Dinas Keamanan Federal Rusia, menyatakan melalui wawancara bahwa serangan tersebut menguntungkan badan intelijen Barat dan Ukraina dalam usaha mengganggu stabilitas Rusia, dengan para pelaku yang dilaporkan berencana melarikan diri ke Ukraina.

Kementerian Luar Negeri Rusia telah menyampaikan tuntutan resmi ke Kyiv berdasarkan konvensi internasional yang ada, menuntut penangkapan dan ekstradisi kepala mata-mata Ukraina yang diduga bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Peristiwa ini merupakan bagian dari konflik berkepanjangan antara Rusia dan Ukraina yang memulai pada Februari 2021, yang telah memicu berbagai sanksi dari barat terhadap Moskow.

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *