iqsafe.info – Aksi Kamisan, yang digelar setiap hari Kamis di berbagai kota di Indonesia, kembali dihadiri oleh ratusan orang yang menuntut keadilan dan perlindungan hak asasi manusia. Salah satu peserta yang menarik perhatian adalah ayah dari Gamma, korban penembakan oleh Aipda Robig, yang ikut serta dalam aksi tersebut untuk menyuarakan keadilan bagi anaknya.

Aksi Kamisan di Semarang kali ini dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, termasuk aktivis HAM, mahasiswa, akademisi, dan keluarga korban kekerasan. Mereka berkumpul di depan Kantor Gubernur Jawa Tengah dengan membawa spanduk dan poster yang bertuliskan tuntutan keadilan dan perlindungan HAM.

Salah satu peserta yang menjadi sorotan adalah ayah dari Gamma, seorang pemuda yang menjadi korban penembakan oleh Aipda Robig beberapa bulan lalu. Ayah Gamma hadir dengan pakaian hitam dan membawa foto anaknya, menuntut keadilan dan pertanggungjawaban dari pihak yang berwenang.

Ayah Gamma, yang dikenal dengan nama Pak Budi, menceritakan kisah pilu tentang kehilangan anaknya yang masih berusia 20 tahun. Gamma, yang dikenal sebagai pemuda yang baik dan rajin, menjadi korban penembakan oleh Aipda Robig saat sedang berada di sebuah warung kopi bersama teman-temannya.

“Gamma adalah anak yang baik, dia tidak pernah terlibat masalah. Saya tidak bisa menerima kenyataan bahwa dia pergi begitu saja karena tindakan sewenang-wenang dari oknum polisi. Saya di sini untuk menuntut keadilan dan memastikan bahwa pelaku dihukum sesuai dengan hukum yang berlaku,” ujar Pak Budi dengan suara bergetar.

Dalam aksinya, Pak Budi dan para peserta Aksi Kamisan menyampaikan beberapa tuntutan utama:

  1. Pertanggungjawaban Hukum: Mereka menuntut agar Aipda Robig diadili secara adil dan transparan, serta diberikan hukuman yang setimpal sesuai dengan perbuatannya.
  2. Perlindungan HAM: Mereka menuntut adanya perlindungan hak asasi manusia yang lebih kuat bagi masyarakat, terutama dari tindakan sewenang-wenang oleh aparat penegak hukum.
  3. Reformasi Polisi: Mereka menuntut adanya reformasi di tubuh kepolisian untuk mencegah terulangnya kejadian serupa di masa depan.
  4. Dukungan bagi Keluarga Korban: Mereka menuntut adanya dukungan dan perlindungan bagi keluarga korban kekerasan, termasuk bantuan hukum dan psikologis.

Pihak kepolisian dan pemerintah setempat belum memberikan tanggapan resmi terkait aksi ini. Namun, beberapa aktivis HAM dan organisasi masyarakat sipil telah menyatakan dukungan mereka terhadap tuntutan yang disampaikan oleh para peserta Aksi Kamisan.

“Kami mendukung penuh tuntutan yang disampaikan oleh keluarga korban dan para peserta Aksi Kamisan. Keadilan harus taruhan bola ditegakkan dan pelaku kekerasan harus dihukum sesuai dengan hukum yang berlaku,” ujar salah satu aktivis HAM di Semarang.

Aksi Kamisan di Semarang kali ini tidak hanya menjadi ajang untuk menyuarakan tuntutan keadilan, tetapi juga menjadi momentum untuk mengingatkan kembali pentingnya perlindungan HAM dan reformasi di tubuh kepolisian. Aksi ini juga menunjukkan betapa pentingnya solidaritas dan dukungan dari berbagai elemen masyarakat dalam menuntut keadilan.

Kehadiran ayah Gamma dalam Aksi Kamisan di Semarang menunjukkan betapa kuatnya tekad dan semangat untuk menuntut keadilan bagi anaknya yang menjadi korban penembakan oleh Aipda Robig. Dengan tuntutan yang jelas dan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan keadilan dapat segera ditegakkan dan reformasi di tubuh kepolisian dapat segera terwujud. Semoga dengan aksi ini, kejadian serupa tidak akan terulang di masa depan dan hak asasi manusia dapat lebih terlindungi.

By admin