Warga Solo dihebohkan dengan kabar bahwa salah satu kuliner legendaris, Ayam Goreng Widuran, ternyata menyajikan menu non-halal. Informasi ini menyebar luas di media sosial setelah salah satu pelanggan mengunggah bukti penggunaan bahan yang tidak sesuai dengan standar halal.

Unggahan tersebut memicu reaksi dari masyarakat, terutama pelanggan Muslim yang selama ini percaya warung tersebut menyajikan makanan halal. Banyak netizen menyampaikan kekecewaannya melalui komentar dan unggahan ulang yang kemudian menjadi viral.

Menanggapi situasi ini, pihak manajemen Ayam Goreng Widuran langsung menggelar konferensi pers dan menyampaikan permintaan maaf secara terbuka. Mereka mengakui adanya kelalaian dalam pengelolaan bahan baku dan berjanji akan segera melakukan evaluasi menyeluruh.

“Kami mohon maaf kepada seluruh pelanggan, khususnya umat Muslim, atas kelalaian ini. Kami tidak berniat menyesatkan atau menyembunyikan informasi. Saat ini, kami sedang berbenah dan berkomitmen memperbaiki sistem penyediaan bahan makanan,” ujar perwakilan manajemen.

Pihak manajemen juga menyatakan akan mengganti seluruh bahan baku dengan yang tersertifikasi halal dan akan mengajukan proses sertifikasi halal resmi dalam waktu dekat. Selain itu, mereka berencana melibatkan lembaga pengawas independen untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang.

Sementara itu, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Solo mengimbau masyarakat agar lebih teliti saat memilih tempat makan dan mengajak para pelaku usaha kuliner untuk transparan terkait penggunaan bahan makanan.

Kasus ini menjadi pengingat pentingnya kejujuran dalam bisnis kuliner, terutama di kota yang mayoritas penduduknya beragama Islam seperti Solo medusa88 livechat.

By admin